Perkuat Komitmen, Pemda Merangin Gelar Rembuk Stunting

Jumat, 26 Maret 2021 - 16:31:39 WIB

MERANGIN - Sejak tahun 2020 berdasarkan surat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Merangin menjadi lokus fokus penurunan stunting. Menindaklanjuti hal tersebut, Pemda Merangin melalui Dinas Kesehatan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) menggelar Pertemuan Advokasi Lintas Program dan Lintas Sektor dalam Rembuk Stunting untuk memperkuat komitmen percepatan dan penurunan stunting di Kabupaten Merangin. 

 

Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Merangin, yang dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Merangin Hendri Maidalef S.Sos, dan turut dihadiri oleh Kepala Bappeda Merangin Dr. Agus, S. Sos. M. Hum., Kepala Bappeda Provinsi Jambi yang diwakili oleh Ade Irawansyah SH. MH, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Kepala Dinas Kesehatan Merangin, serta para peserta rapat dari berbagai Kepala OPD hingga Kepala Desa yang menjadi lokus fokus percepatan penurunan stunting di lingkup Kabupaten Merangin, Jum'at (26/03), pukul 09.00 WIB. 

 

Sekda Merangin Hendri Maidalef pada saat penandatanganan komitmen.

 

Sekretaris Daerah Kabupaten Merangin, Hendri Maidalef dalam sambutanya mengatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Merangin telah melakukan delapan aksi konvergensi percepatan pencegahan dan penurunan angka stunting secara terintegrasi dengan lintas sektor, baik itu Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, Masyrakat, Akademisi, BUMN, Perusahaan hingga pelaku usaha. 

"Dari review yang telah dilakukan beberapa hari yang lalu, diketahui bahwa meskipun dari sisi anggaran yang terdampak akibat pandemi Covid-19. Namun upaya penurunan stunting di Kabupaten Merangin tetap menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan, Berdasarkan data E-PPBGM per Agustus 2020, dibandingkan tahun 2019, kondisi stunting di 15 Desa lokus telah mengalami penurunan kasus sebanyak 58,83 persen, "ujar Sekda. 

 

Dilanjutkannya, untuk tahun 2021 lokus pencegahan dan penurunan stunting sebanyak 19 Desa dan untuk tahun 2022 lokus Desa sebanyak 39 Desa. Selanjutnya terhadap desa-desa lokus ini, secara bersama-sama dan terintegrasi harus diintervensi baik oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah desa maupun masyrakat dan dunia usaha. 

 

"Saya berharap melalui rembuk stunting ini dapat menghasilkan komitmen bersama untuk percepatan penanganan dan penurunan stunting. Kerana stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan badan anak secara fisik semata, tetapi juga pertumbuhan cara berpikir dan mempengaruhi potensi generasi penerus dalam berkarya dan berkerja yang berdampak pada perekonomian dan kemajuan suatu daerah, "tandanya.

 

SAMBUTAN: Kepala BAPPEDA Kabupaten Merangin, Dr. Agus S.Sos, M.Hum saat memberikan sambutan dalam rembuk stunting.

 

Kemudian Kepala BAPPEDA Merangin, Agus menjelaskan lebih lanjut bahwa persentase penurunan kasus balita stunting di Kabupaten Merangin sebesar 62,45 persen dengan rincian dari 1.755 di tahun 2019 menjadi 1096 jiwa di tahun 2020, kasus turun 659 jiwa. 

"Ini artinya program dana kegiatan intervensi stunting yang telah kita lakukan selama tahun 2020 berpengaruh positif dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting di Kabupaten Merangin,"jelas Agus. 

 

Selanjutnya kegiatan ini dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen percepatan dan penurunan stunting mulai dari Sekda, BAPPEDA, Dinkes serta stakeholder lainnnya.(yan)






BERITA BERIKUTNYA

loading...