Pembangunan Bendungan Dimulai 2021 Mendatang

Masuk Tahap Pengukuran

Kamis, 24 Desember 2020 - 11:32:41 WIB

BANGKO - Rencana pembangunan Bendungan Merangin oleh Pemerintah Pusat, di Desa Simpang Parit Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin, memasuki tahap pengukuran lahan.

Pengukuran lahan tersebut guna mendata areal dan tanah pertanian warga yang masuk dalam pengerjaan proyek bendungan yang akan dimulai tahun 2021 mendatang.

Bendungan raksasa Sungai Merangin tersebut diketahui menelan anggaran mencapai Rp 5,5 triliun. Kadis PUPR Kabupaten Merangin, Aspan mengatakan, target ukur lahan akan rampung pada Desember ini.

“Karena kita tidak mau sewaktu pembangunan ada permasalahan terjadi di kemudian hari. Maka lahan warga yang masuk areal pembangunan bendungan langsung diukur, untuk dilakukan ganti rugi," ungkap Aspan.

Diperkirakan pembangunan bendungan ini akan rampung pada tahun 2023 mendatang. Pembangunannnya pun dilakukan secara bertahap.

“Pembangunan bendunganny saja menelan anggaran Rp 3,3 triliun. Sisanya baru dibuat pengaliran ke lahan pertanian dan juga untuk aliran tenaga listrik, PLTA. Jadi total ada Rp 5,5 triliun yang digunakan,” jelasnya.

Lanjut Aspan, pembanguan bendungan tersebut merupakan skala prioritas pemerintah pusat. Bendungan ini juga merupakan salah satunya di wilayah Sumatera.

“Jadi waktu pengujian kelayakan, hanya Merangin yang memenuhi syarat. Pertama tidak dalam kawasan pemukiman warga, aliran air juga tidak pernah mengalami kekeringan karena langsung dialiri dari Danau Kerinci. Kemudian masalah aliran air juga, Sungai Merangin area bebatuan sehingga alirannya layak untuk dibangun bendungan," beber Aspan.

Hal senada juga diungkapkan Agus, Kepala Bappeda Kabupaten Merangin. Kata dia, bendungan tersebut akan dijadwalkan dibangun 2021 akan datang.

"Saat ini rancangan hampir final. Bendungan tersebut akan dibangun dengan dua bendungan, bendungan utama dan bendungan pengendali," ungkap Agus.

Dijelaskan agus bendungan tersebut nantinya bukan saja berfungsi sebagai sumber tenaga listrik. Namun bendungan itu nantinya akan berfungsi sebagai irigasi pertanian, sumber air baku, pencegah banjir dan juga bakal menjadi destinasi wisata baru di Kabupaten Merangin.

"Itulah fungsi bendungan pengendali, jadi masyarakat tidak kuatir lagi masalah ancaman banjir, karena air bisa dikendalikan di sana," sebut agus.

Di samping itu, para petani yang memiliki lahan tidak perlu khawatir akan kekeringan. Sebab nanti akan dibangun aliran air mengarah lahan petani.

"Bendungan itu juga bisa aliri 7.000 hektare sawah. Aliran air ini hanya bisa ke daerah dataran rendah seperti Kecamatan Pemenang dan juga Kecamatan Tabir," pungkasnya.(min/zen)






BERITA BERIKUTNYA

loading...