Siswa Dirumahkan, ASN Tetap Ngantor

Kamis, 06 Agustus 2020 - 10:01:31 WIB

KONFERENSI PERS: Wakil Walik Kota Jambi, Maualana didampingi Sekda, Staf Ahli, Jubir Pemkot Jambi, saat memeberikan keterangan kepada awak media terkait kebijakan yang diambil.
KONFERENSI PERS: Wakil Walik Kota Jambi, Maualana didampingi Sekda, Staf Ahli, Jubir Pemkot Jambi, saat memeberikan keterangan kepada awak media terkait kebijakan yang diambil.

JAMBI – Belakang, angka pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 melonjak cukup siginifikan. Khususnya di Kota Jambi, saat ini total ada 61 kasus terkonfirmasi positif Covid-19. 32 di antaranya sembuh, 1 meninggal dan 28 masih ditangani.

 

Menyikapi itu, Pemkot Jambi pun mengambil sikap. Wakil Wali Kota Jambi, Maulana usai menggelar rapat kemarin menampik, jika penambahan pasien positif ini disebabkan klaster pendidikan maupun klaster relaksasi sosial, ekonomi dan kemasyarakatan yang belum lama ini diberlakukan.

 

 

 

Adapun kebijakan yang diambil adalah, Pemkot Jambi akan merawat semua pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di RS Abdul Manap. Sehingga tidak adalagi isolasi secara mandiri yang dilakukan oleh pasien.

 

“Jangan khawatir mengenai pembiayaan. Karena sesuai dengan perda, ditanggung pemerintah,” ungkapnya. Saat disinggung mengenai apakah nantinya RS Abdul Manap akan menutup pelayanan untuk pasien umum, Maulana mengatakan tidak dilakukan.

 

 

 

“Saat ini gedung baru kita memiliki kapasitas cukup banyak dan akan kembali mengaktifkan relawan jika diperlukan. Jadi tidak mengganggu pasien umum,” terangnya.

 

Dirinya menyebutkan, peningkatan kasus positif ini seiring mampunya Jambi melakukan swab secara mendiri, dan merupakan langkah awal untuk mendeteksi dini Covid-19.

 

“Juli ini saja kita Kota Jambi sudah lakukan 540 uji SWAB. Wajar banyak ditemukan, kita menditeksi lebih awal untuk memutus mata rantai,” kata Maulana. Lebih lanjut Maulana menyebutkan, terkait kebijakan lainnya, Pemkot Jambi akan kembali melakukan rapat bersama unsur Forkompimda Kota Jambi pada Kamis (6/8).

 

 

 

“Untuk merumuskan kebijakan berbagai hal, baik relaksasi ekonomi, bidang kemasyarakat. Kita menyesuaikan pusat,” katanya.

 

Mengenai pendidikan sebut Mualana, pihaknya mengambil kebijakan sesuai surat edaran Walikota Jambi yakni proses pembelajaran ada dua opsi yakni daring dan luring. “Dua minggu ke depan daring. Tidak libur, proses belajar mengajar tetap dengan daring. Kemudian nanti akan kita evaluasi hal-hal lainnya,” tambahnya.

 

 

 

Lanjutnya, ASN Kota Jambi masih tetap masuk kerja seperti biasa. Hanya saja proses administrasi dengan kertas tidak lagi diberlakukan “Protokol kesehatan tetap dijalankan. Secara administrasi, kita tidak lagi menggunakan kertas, lewat aplikasi Sipadek,” ungkapnya.

 

Kata Maulana, Inspeksi Satgas juga akan kembali diperketat, termasuk perketatan jam malam. “Puskesmas diaktifkan untuk sosiaslisi mengingatkan masyarakat,” katanya.

 

Terkait pengawasan pintu masuk Kota Jambi Maulana menyebutkan, untuk di Bandara sudah diberlakukan surat keterangan rapid test. Namun pihaknya akan melakukan pengetatan pendataan alur masuk Kota Jambi. “Tetap ada pengetatan, nanti kita akan bahas bersama pihak terkait seperti KKP untuk mengatur secara preventif atau seperti apa,” pungkasnya. (zen)






BERITA BERIKUTNYA

loading...