Terapkan Kegiatan Religius dan Nasionalisme

Sekolah Maksimalkan Program PPK

Kamis, 05 September 2019 - 08:48:08 WIB

SUASANA : Kepala Disdikbud Merangin M Zubir pada saat berkunjung disalah satu SD di Kabupaten Merangin.
SUASANA : Kepala Disdikbud Merangin M Zubir pada saat berkunjung disalah satu SD di Kabupaten Merangin. Wahyuni Omega/Bangko Independent

BANGKO-INDEPENDENT.COM, MERANGIN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Merangin, menghimbau lembaga sekolah untuk memperkuat pendidikan karakter. Khususnya nilai agama, sosial dan moral, karena yang saat ini mulai merosot dengan melaksanakan kegiatan yang positif.

Kepala Disdikbud Merangin, H.M.Zubir mengatakan apabila pendidikan karakter lebih diperkuat tentu sikap dan perilaku siswa akan lebih baik. Dan bisa saling menghargai satu sama lain, khusunya bakal tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dalam dunia pendidikan.

"Mengingat semakin maraknya kenakalan remaja dan khususnya pada nilai moral semakin berkurang. Maka sekolah harus memperhatikan dan meningkatkan kegiatan yang positif untuk pelajar. Dan Insyaallah tidak akan akal ada lagi hal yang buruk terjadi kepada pelajar di Merangin," jelas Zubir.

Kegiatan yang bisa dilaksanakan disekolah yakni memiliki nilai nasionalisme, religius udah cukup untuk membentuk karakter pelajar. Pasalnya, sekolah di Kabupaten Merangin belum mampu menerapkan program Full Day School, sesuai dengan himbuan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang dianggap lebih efektif untuk melakukan program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). 

"Akan tetapi di Kabupaten Merangin ini, memang belum bisa menerapkan. Dan ini baru satu SMP yang sudah mengajukan untuk untuk pelaksanaan Full Day School ini, yaitu SMPN 4 Merangin karena baik sarana dan prasarana merek sudah memenuhi standar," ujarnya.

Belum siapnya melaksanakan Full Day School di Kabupaten Merangin. Syarat utama tenaga pendidik dan sarana masih banyak yang belum memadai, selain itu budaya pelajar juga usai pulang sekolah banyak membantu pekerjaan orang tua. Hal ini yang menjadi pertimbangan, pasalnya untuk pelaksanaan tersebut sampai sore siswa belajar di sekolah.

"Apabila guru kita memenuhi standar ini bisa mengajar di sekolah, begitu juga sarana kegiatan belajar siswa memenuhi. Kemungkinan bisa berjalan untuk Full Day School ini, tapi hal ini masih banyak pertimbangan yang lainya. Seperti kebiasaan pelajar terbagi waktu dengan membantu pekerjaan orang tua, ini patut kita pikirkan," ungkapnya. (why)






BERITA BERIKUTNYA

loading...