BANGKO-INDEPENDENT.COM,MUARASABAK - Kebakaran lahan di Desa Catur Rahayu Kecamatan Dendang sudah terjadi hampir dua pekan. Puluhan hektare kebun sawit warga hangus terbakar, bahkan lahan milik PT Atga juga ikut terbakar. Dan akibat kebakaran ini, kabut asap di Tanjabtim cukup pekat.
Pantauan dilapangan, Selasa (3/9), aroma menyengat dari asap gambut yang mengepul terasa jelas. Terlihat onggokan pohon sawit warga yang telah tumbang akibat digerogoti api yang berada di bagian tanah (gambut).
Rahayu Pak No (56), salah seorang warga yang berada dilokasi, menuturkan, kondisi kebakaran sudah berjalan selama sepekan lebih. Sejauh ini sudah belasan dan bahkan ratusan hektar terbakar. "Kalau lahan perkebunan sawit milik masyarakat yang terbakar itu jumlahnya lebih sedikit dari total 50 hektare lahan sekitar sekitar 4 hektare," ujarnya.
Selain lahan perkebunan dan lahan kosong masyarakat kebakaran juga terjadi di lahan milik perusahaan, diantaranya perusahaan Atga yang telah mencapai puluhan hektar.
Kapolres Tanjung Jabung Timur AKBP Agus Desri Sandi saat meninjau langsung lokasi kebakaran di Kecamatan Dendang, Selasa (3/9), mengatakan, saat ini ada beberapa titik kebakaran hutan dan lahan yang tengah diupayakan untuk pemadaman dan pendinginan. "Satu diantaranya di Desa Catur Rahayu ini, saat ini tahap pendinginan oleh tim dibantu dengan masyarakat," jelasnya.
Selain kebakaran lahan perkebunan milik masyarakat pihaknya juga mencatat saat ini beberapa kasus kebakaran terjadi di lahan milik perusahaan satu diantaranya yang terjadi di PT Atga. "Untuk di PT Atga lebih kurang sudah 20-30 hektare lebih lahan yang terbakar," ungkapnya.
Sementara itu Dandim 0419 Tanjab Letkol Inf M Arry Yudistira yang juga berada di lokasi kebakaran lahan menuturkan, selain di Kecamatan Dendang, Desa Catur Rahayu ada juga kebakaran lahan di kawasan Betara yang luasnya hampir sama satu hamparan juga.
Selain itu juga terpantau di Desa Jatimulyo Kecamatan Dendang, Catur Rahayu. Beberapa diantaranya saat ini proses pendinginan oleh beberapa tim baik, TNI, Polri, MPA, BPBD dan Damkar serta masyarakat. "Total personel yang dikerahkan sudah mencapai 250 orang," jelasnya.
Sementara itu, dari data yang dapat dihimpun melalui Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), terpantau kualitas udara di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung masuk ke level tidak sehat.
"Untuk itu, kami menyarankan agar seluruh masyarakat termasuk ASN dapat mengurangi kegiatan di luar ruangan atau menggunakan masker agar terhindar dari penyakit ISPA akibat partikel debu," kata Gustin Wahyudi.
Sementara itu setelah melakukan koordinasi dengan pihak DLH akhirnya Dinas Pendidikan Tanjabtim mengeluarkan surat edaran libur kembali bagi siswa. Surat Edaran libur siswa tersebut, ditandatangani langsung Junaedi Rahmad, Kepala Dinas Pendidikan Tanjabtim yang bernomor: 005/682/Disdik/2019 dan tertanggal 2 September 2019.
Dalam surat edarannya, diinformasikan kepada Korwil wilayah Kecamatan Dendang, Muara Sabak Barat, Muara Sabak Timur dan Geragai agar mencermati sebanyak 8 poin. Kepala Dinas Pendidikan Tanjabtim membenarkan telah mengeluarkan surat edaran tersebut. (ami/ira)