BANGKO-INDEPENDENT.COM,SAROLANGUN – Penerimaan mahasiswa di Universitas Jambi Kampus Sarolangun beberapa tahun terakhir menurun drastis. Bahkan pada 2018 lalu, hanya 24 orang mahasiswa yang mendaftar dari dua Program Studi (Prodi). Yakni Prodi Keuangan Daerah dan Manajemen Pemerintahan.
Ketua Umum HMI Cabang Sarolangun, Ilham Irawan, mengatakan bahwa dirinya belum melihat adanya kemajuan signifikan, dalam pengelolaan salah kampus kebanggaan masyarakat Sarolangun ini.
Malah katanya, sekarang masyarakat Sarolangun lebih banyak memilih Kampus STAI MA'ARIF dan STIT Darul Ulum.
“Unja Kampus Sarolangun harusnya menjadi kebanggan kita semua. Tapi faktanya tidak demikian. Kampus adalah Kawah Candradimuka pemuda. Di sini kelompok-kelompok intelektual muda berkumpul dan calon kader-kader pemimpin akan lahir,” katanya, Sabtu (4/1).
Menurutnya, sepanjang sejarah Unja Kampus Sarolangun, pengelola saat ini terbilang cukup merosot. “Saya bagian dari alumni Unja Kampus Sarolangun sangat kecewa dan sangat prihatin,” ungkapnya.
Kata dia, pemerintah daerah sudah memberikan bantuan seperti perbaikan gedung, pagar, penginapan dosen dan bangunan fisik lainnya.
“Sekarang tinggal pengelola kampus yang harus serius melakukan upaya-upaya untuk perubahan dan kemajuan Unja Kampus Sarolangun,” katanya.
Dia juga meminta Pemkab Sarolangun proaktif mengawasi kebijakan dan perkembangan Unja Kampus Sarolangun. Untuk kemudian mendorong secara cepat perubahan dan kemajuan.
"Jika perlu pemkab yang ambil alih pengelolaan Unja Kampus Sarolangun, dan jadikan dalam bentuk yayasan," pungkasnya (cr04/skm/SI)
