Trump Gagal Pimpin Negara-negara yang Terpecah Belah

Kamis, 03 Januari 2019 - 06:43:27 WIB

BANGKO-INDEPENDENT.COM, AMERIKA SERIKAT - Mantan kandidat presiden dari Partai Republik dan senator AS, Mitt Romney, mengkritik tajam Donald Trump baik secara pribadi maupun profesional. Ia menuduhnya, meninggalkan sekutu negara dan tidak memiliki karakter untuk memimpin negara yang 'terpecah'.

Dalam esai Washington Post yang diterbitkan pada Selasa malam, Romney mengatakan, kepresidenan Trump 'membuat keturunan yang dalam' pada bulan Desember dan menyalahkan dia atas kepergian menteri pertahanan Jim Mattis dan kepala staf Gedung Putih John Kelly.

"Penunjukan orang-orang senior yang kurang berpengalaman, pengabaian sekutu yang bertempur di samping kita, dan pernyataan tanpa berpikir presiden bahwa Amerika telah lama menjadi 'pengisap' dalam urusan dunia semua menetapkan kepresidenannya turun," tulisnya.

"Secara seimbang, perilakunya selama dua tahun terakhir, terutama tindakannya bulan ini, adalah bukti bahwa presiden belum naik ke mantel kantor," tambahnya.

Kendati demikian, Romney memuji kebijakan pajak Trump. Menurutnya, sikap terhadap China dan penunjukan hakim konservatif adalah kebijakan Republik 'arus utama'.

"Seorang presiden harus menunjukkan sifat-sifat penting dari kejujuran dan integritas, dan mengangkat wacana nasional dengan hormat dan saling menghormati. Sebagai bangsa, kita telah diberkati dengan presiden yang telah menyerukan kebesaran semangat Amerika," katanya.

Dengan bangsa yang terpecah belah, marah dan marah, kepemimpinan presiden dalam kualitas karakter sangat diperlukan. Dan itu adalah di provinsi ini di mana kekurangan petahana yang paling mencolok," tambahnya.

Dia menilai, bahwa kata-kata dan tindakan Trump telah menyebabkan kegelisahan di seluruh dunia, dan mengutip laporan Pew yang menunjukkan kepercayaan di antara orang-orang di Jerman, Inggris, Prancis, Kanada dan Swedia bahwa Trump akan melakukan hal yang benar, telah turun dari 84% pada 2016 menjadi 16% setahun kemudian. (der/fin)






BERITA BERIKUTNYA

loading...