BANGKO-INDEPENDENT.COM-Haji adalah momentum untuk menunjukkan kuatnya rasa persaudaraan sesama muslim. Itu pula yang tampak saat jamaah haji Syria membantu jamaah haji Indonesia yang kelelahan.
Rabu malam lalu (Kamis dini hari waktu Indonesia), Imam Hambali kelelahan setelah melontar jumrah di Jamarat. Dia tak mampu melanjutkan perjalanan. Lelah. Telapak kaki kirinya lecet dan melepuh.
Tiga jamaah haji asal Syria yang melihat Imam merasa kasihan. Tanpa pikir panjang, tiga orang berbadan tinggi tegap itu menawarkan bantuan untuk menggendong Imam. Semula, Imam sungkan dan menolak.
Namun, guru Madrasah Tsanawiyah Ponpes Sabilil Muttaqin, Kauman, Ploso, Nganjuk, Jawa Timur, tersebut akhirnya bersedia digendong di atas pundak. "Saya sudah bilang nggak, mau tapi dipaksa," ujar Imam yang masuk rombongan jamaah haji Kloter 59 Embarkasi Surabaya itu.
Tiga jamaah haji Syria itu lantas mengantar Imam ke ujung pintu keluar Jamarat. Di sana dia dirawat oleh Tim Gerak Cepat PPIH Arab Saudi. Kakinya diperban. Meski demikian, Imam menyatakan tak ingin meninggalkan prosesi jumrah selanjutnya.
Foto-foto dan video Imam sedang digendong jamaah haji Syria itu dengan cepat menyebar. Bahkan sampai ke Indonesia. Respons positif pun berdatangan. Salah satunya dari Ferry Ismirza.
"Terima kasih saudaraku. Walau negaramu (Syria, Red) sedang tercabik oleh perang antar mazhab, tapi rasa kemanusianmu tetap utuh. Inilah wujud indahnya Ukhuwah Islamiyah," kata Ferry yang ikut memviralkan video tersebut.
Bukan hanya Imam yang mendapat bantuan dari jamaah haji negara lain di Mina. Pada Rabu malam tersebut, seorang jamaah asal Pekalongan juga dipandu beberapa rekannya ke pos
Arab Saudi di pelataran Jamarat. Meski bukan warga Arab Saudi, para petugas kesehatan di sana dengan cekatan membantu jamaah perempuan tersebut yang mengalami kelelahan.
oni/jpc/jpk
