Ojek Online Akan Matikan Aplikasi Saat Pembukaan Asian Games 2018

Minggu, 19 Agustus 2018 - 06:07:29 WIB

 Ratusan ojek online. (Ismail P/ Indopos/ Jawa Pos Group)
Ratusan ojek online. (Ismail P/ Indopos/ Jawa Pos Group)

BANGKO-INDEPENDENT.COM-Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia memutuskan untuk menunda aksi unjuk rasa yang rencananya akan dilakukan pada saat pembukaan Asian Games 2018, Sabtu (18/8). Sebagai gantinya, pengemudi ojek online akan mematikan aplikasi selama satu hari tersebut.

Penanggungjawab aksi dari Garda Indonesia, Yohannes Ben mengatakan penundaan aksi unjuk rasa tersebut untuk menghargai berjalannya gelaran Asian Games yang membawa nama Indonesia di mata dunia. Meski demikian Garda belum memutuskan kapan akan melakukan aksi unjuk rasa setelah penundaan tersebut.

Yohanes mengaku penundaan tersebut juga untuk memperhitungkan keselamatan dan keamaan bagi masyarakat dan pengendara ojek online.

"Sebagai wujud dukungan terhadap kesuksesan Asian Games dengan ini menyatakan aksi 188 diundur sampai batas waktu yang ditentukan berdasarkan kesepakatan presidium Garda selanjutnya, kami tidak bertanggung jawab terhadap resiko moril maupun materil yang tetap mengikuti aksi mengatasnamakan Garda," ujar dia, Kamis (16/8).

Surat pemberitahuan terkait aksi tersebut juga telah disampaikan ke Polda Metro Jaya. Atas keputusan tersebut, Garda Indonesia tengah mempersiapkan surat penarikan aksi yang ditunda. Persoalan utama yang menjadi dasar aksi itu pun berkaitan dengan tarif yang diterima ojek online. Menurut pihak Garda, tarif tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan seorang pengemudi ojek online.

Yohanes pun mengatakan pengemudi ojek online pun akan mematikan aplikasi atau 'tidak narik' pada pembukaan Asian Games sebagai pengganti aksi yang ditunda tersebut. Tidak narik atau off bid tersebut akan dilakukan di seluruh Indonesia.

Rencana mematikan aplikasi pun akan dilakukan selama tiga hari yakni pada 18,19 dan 20 Agustus. Namun pihaknya masih merapatkan apakah akan dilakukan selama tiga hari atau hanya satu hari. Di bawah Garda Indonesia, Yohannes mengklaim terdapat sekitar 1,5 hingga 2 juta pengemudi ojek online se-Jabodetabek.

"Kita sudah sepakat tanggal 18 aksi off bid. Nanti kita rapatkan lahi apakah tiga hari atau hanya satu hari saja. Aksi ini di seluruh Indonesia, karena aksi kita aksi masif nasional jadi serentak seluruh Indonesia," tuturnya.

Yohannes mencontohkan, aksi mematikan aplikasi tersebut pernah dilakukan pada bulan lalu di Yogyakarta, Bogor, Lampung, Surabaya, Palembang dan Medan. Namun aksi tersebut tidak membuahkan hasil yang diingkan melainkan hanya janji manis dari pihak aplikasi.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi terus menyerukan agar warga Indonesia bekerjasama dalam mensukseskan gelaran Asian Games 2018. Di mana pembukaan Asian Games 2018 akan mulai berlangsung Sabtu (18/8) besok.

Di samping itu, Budi juga berharap ojek online juga membatalkan niatnya untuk mengelar aksi demonstrasi. Terlebih, saat ini tuntutan para driver ojol sudah direspon oleh pengelola aplikasi.

"Tarifnya kan sekarang sudah Rp 2.300, itu sudah lebih dari permintaan mereka yang Rp 2.000, jadi saya rasa ini seharusnya tidak menjadi masalah lagi," ucap Budi belum lama ini.

Budi menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan polisi semisal ada demonstrasi saat berlangsungnya Asian Games 2018. "Selama Asian Games 2018, Polda gak memberikan izin unjuk rasa. Kalaupun nantinya sampai ada dan terjadi unjuk rasa, berarti itu demonya gak berizin," tegas Budi.

(bin/JPC)






BERITA BERIKUTNYA

loading...