Pengalaman Perdana Padamkan Api Gedung Bertingkat

Terus Berjibaku Hadapi Api Novita

Jumat, 13 April 2018 - 10:50:05 WIB

 LAWAN CUACA : Petugas Damkar Kota Jambi yang terus bekerja di tengah hujan, saat api menghanguskan Hotel Novita, Senin (9/4) lalu. RIYAN SYAPUTRA/JAMBI INDEPENDENT
LAWAN CUACA : Petugas Damkar Kota Jambi yang terus bekerja di tengah hujan, saat api menghanguskan Hotel Novita, Senin (9/4) lalu. RIYAN SYAPUTRA/JAMBI INDEPENDENT

BANGKO-INDEPENDENT.COM-Hotel Novita beberapa hari ini menjadi pusat perhatian. Ini karena kebakaran hebat yang melanda bangunan megah itu. Di balik itu semua, ada tim yang terus berjibaku mengawasi agar api tak lagi ada. Damkar salah satunya.

Kepala Damkar Kota Jambi, Ridwan, tidak pernah menduga hari itu, Senin (9/4) sekitar pukul 05.00, telepon selular miliknya berdering. Sebuah kabar cukup mengagetkan masuk, mengenai kebakaran gedung 13 lantai, Hotel Novita.

Srmada pertama langsung diturunkan menuju lokasi. Kebakaran yang bermula dari lantai 4 ruang sauna oyi, menyulitkan petugas melakukan pemadaman. Ditambah tidak berfungsinya instalasi pemadam kebakaran otomatis, yang merupakan alat atau standar keamanan kebakaran gedung bertingkat.

“Begitu petugas sampai, langsung menuju lantai 4 untuk mencari sumber api karena laporan awal api dari ruang Sauna,” ujar Ridwan, saat ditemui di lokasi kebakaran, Kamis (12/4). Saat itu, tim Damkar, TNI dan Polri terlihat sedang beristirahat sejenak, setelah mereka memeriksa seisi hotel. Ini untuk benar-benar memastikan kondisi di dalam hotel.

Sambil beristirahat, Ridwan mengatakan bahwa prioritas pertama mereka saat itu, bagaimana mengevakuasi penghuni hotel yang masih di dalam gedung. Petugas juga berusaha memadamkan atau berusaha mencegah api melebar dengan racun api, namun tidak berhasil.

Api pun semakin membesar, akhirnya personel pertama yang masuk ke gedung diminta keluar. Itu pun setelah semua pengunjung aman. Dengan menggunakan mobil Damkar yang ada, ditambah mobil tangga yang biasa digunakan untuk memotong dahan pohon jalan, petugas memecahkan kaca lantai empat untuk kemudian berusaha memadamkan api. Namun karena memang api sudah semakin besar, dan alat pemadam tidak bisa menjangkau maka api tidak bisa dikendalikan.

Di hari pertama, sudah 14 unit mobil Damkar diturunkan ditambah water cannon bantuan dari Polda Jambi. Damkar juga menurunkan 180 lebih personel di luar bantuan pihak kepolisian dan relawan, namun memang tidak bisa berbuat banyak. Memasuki sore hari, api semakin membesar bahkan hingga malam hari. “Kami tidak ada yang pulang, semuanya berjaga di lokasi hingga paginya,” ujar Ridwan.

Memasuki hari kedua, api mulai tidak tampak, Ridwan kemudian menugaskan personelnya masuk secara bergantian untuk memadamkan sisa api. “Satu jam sekali gantian, 10 petugas kami menyisir gedung dari sudut ke sudut untuk memastikan api benar–benar sudah padam. Kami juga mengawal kepolisian dari labfor, untuk mengambil sample kebakaran serta petugas yang hendak menyelamatkan barang-barang yang bertugas. Secara keseluruhan hingga hari ke empat ini kami masih terus berjaga,” ucap Ridwan.

Ini pertama kalinya baginya dan petugas Damkar menghadapi kebarakan di gedung lebih dari tiga lantai. Jelas pihaknya merasa kesulitan, karena selain sistem keamanan gedung yang tidak berfungsi, alat yang dimiliki Damkar Jambi sendiri belum memadai untuk gedung tinggi. “Kami menghimbau agar pemilik atau pengusaha hotel dan pengelola gedung-gedung di Jambi agar memperhatikan sistem keamanan kebakaran, jangan sampai terjadi tidak aktif atau tidak berfungsi karena membahayakan jika ada kejadian,” pesannya. (*/rib)






BERITA BERIKUTNYA

loading...