Pemberian Vaksin Rubella Baru 56 Persen

Senin, 01 Oktober 2018 - 07:40:56 WIB

Jambi Independent

BANGKO-INDEPENDENT.COM-Pemberian vaksin rubella di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, hingga akhir September ini baru mencapai target sekitar 56 persen. Dibanding kabupaten dan kota yang ada di Provinsi Jambi, persentase pemberian vaksin rubella di Kabupaten Tanjabtim masih berada di urutan sembilan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjabtim Ernawati mengatakan, masih rendahnya persentase pemberian vaksin rubella dikarenakan Pemkab Tanjabtim sendiri baru memulai pemberian vaksin pada September. Sementara di kabupaten lain yang ada di Provinsi Jambi, sudah memulai pemberian vaksin sejak Agustus lalu.

“Pemberian vaksin di Tanjabtim baru dimulai September ini, sementara kabupaten lain telah dimulai sejak Agustus. Makanya persentase capaian kita lebih kecil dibanding kabupaten lain,” ungkap Ernawati.

Ernawati menjelaskan, tidak seluruh masyarakat Kabupaten Tanjabtim menerima begitu saja program vaksin rubella ini. sehingga Pemkab Tanjabtim melalui sejumlah tenaga kesehatan yang ada dilapangan, harus melakukan berbagai upaya dan pendekatan persuasif agar pemberian vaksin rubella diterima oleh masyarakat. “Alhamdulillah, yang tadinya mereka menolak, akhirnya sebagian dari mereka mau anaknya diberi vaksin rubella,” jelasnya.

Meski persentase pemberian vaksin rubella di Kabupaten Tanjabtim masih rendah, namun Dinas Kesehatan tetap optimis pihaknya dapat mencapai target hingga 90 persen. Terlebih pemerintah pusat sendiri telah memperpanjang, masa pemberian vaksin rubella hingga akhir Oktober mendatang.

Sementara Junaidi, salah seorang wali murid di salah satu SD yang ada di Kecamatan Muarasabak Barat. Mengaku tetap menolak anaknya diberi vaksin rubella, karena selain banyaknya informasi negatif seputar vaksin rubella. Dirinya pun mengetahui bahwa MUI hanya memberikan fatwa pemberian vaksin rubella tersebut hukumnya mubah. “Setahu yang namanya mubah itu sifatnya darurat, dimana jika tidak dilakukan maka dapat mengancam keselamatan atau nyawa seseorang. Dalam hal ini anak saya kan tidak terancam keselamatannya, jadi untuk apa diberikan vaksin rubella,” Terang Junaidi. “Belum lagi banyak pemberitaan negatif soal anak yang telah diberi vaksin rubella, saya dengar ada satu anak di Sarolangun yang terkena semacam penyakit kulit gara-gara diberi vaksin rubella,” tandasnya.(ami/muz)

 

Diperpanjang Satu Bulan Lagi

JAMBI-Program Imunisasi Rubella di Kota Jambi termasuk paling rendah jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Provinsi Jambi. Per 30 September 2018 ini, realisasi program ini baru berjalan sebesar 50,49 persen. Angka ini masih jauh dari target 95 persen yang ditentukan. Sehingga Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program imunisasi rubella bagi anak usia 9 bulan hingga 15 tahun di Kota Jambi hingga 1 bulan kedepan.

Disampaikan oleh Ida Yuliarti, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi bahwa data terakhir, pencapaian imuniasasi Rubella baru 50,49 persen. Sehingga diputuskan untuk melanjutkan program ini untuk satu bulan kedepan. “Program imunisasi rubella ini akan diperpanjang satu bulan kedepan. Sehingga diharapkan akan semakin banyak anak anak kita yang ikut disuntik vaksin ini. Karena Kota Jambi ini pencapaiannya paling kecil dibandingkan Kabupaten lainnya se Provinsi Jambi,”bebernya.

Disampaiakn Ida bahwa untuk satu bulan kedepan, pihak puskesmas akan melakukan sweeping. Baik ke sekolah maupun posyandu untuk mendatang siapa saja yang belum dan sudah suntik. Bagi yang belum suntik, maka akan disuntik sehingga semua anak bisa terlindungi dari virus berbahaya tersebut.

“Untuk satu bulan ini siapa yang dulunya pas mau suntik lagi demam, nah sekarang masih bisa disuntik. Bagi yang dulu orang tuanya ragu ragu dan sekarang sudah mau, bisa kita suntik. Nanti seluruh Puskesmas akan mendata dulu dan meminta anak yang belum suntik agar segera disuntik,”bebernya.

Dikatakannya bahwa hambatan bagi tim medis dikarenakan masih ada beberapa sekolah yang menunda pemberian vaksin rubella kepada siswa didik. Namun setelah dilakukan sosialisasi, ada beberapa sekolah yang akhirnya bersedia. “Tapi tetap masih ada orang tua yang tidak mengizinkan. Sekolah juga masih ada beberapa yang menunda. Dan mudah mudahan mereka bisa berubah pikiran setelah banyak membaca dan mendengar manfaat vaksin ini,”bebernya.

Sementara itu Tety Ariestianty, Kepala Puskesmas Simpang IV Sipin Kota Jambi bahwa untuk wilayah Telanaipura dan sekitarnya, realisasi sudah mencapai 51 persen. Dikatakannya bahwa PAUD,TK, SD dan SMP di Kawasan Simpang IV Sipin cukup banyak. Masih ada beberapa sekolah yang meminta menunda vaksinasi ini. Namun pihaknya tetap memberikan sosialisasi dan mendorong agar sekolah dan orang tua bersedia agar anaknya diimuniasasi.

“Saat ini sudah sekitar 51 persen untuk data terakhir. Tim kita terus bergerak ke sekolah dan posyandu. Memberikan sosialisasi dan pengertian tentang pentinngnya vaksin ini agar diberikan kepada anak anak kita. Kita berharap bisa mencapai target hingga 95 persen,”bebernya. (viZ)

 






BERITA BERIKUTNYA

loading...