Kisah Imam Hambali, Jamaah Haji Nganjuk yang Digendong Warga Syria di Mina

Kami Berterima Kasih, Kami Anggap Mereka Malaikat

Minggu, 26 Agustus 2018 - 08:57:12 WIB

Setelah video yang memperlihatkan dirinya dibopong jamaah haji dari Syria beredar luas, Imam Hambali justru khawatir keluarga resah. Imam sebenarnya menolak tawaran bantuan itu karena merasa masih kuat berjalan menuju maktab.

FIRZAN SYAHRONI, Makkah

WAJAH Imam Hambali terlihat segar. Tidak terlihat ekspresi kelelahan sedikit pun. Padahal, dia baru saja menjalani prosesi lontar jumrah yang menguras energi.

”Saya ini sebenarnya memang tidak apa-apa. Sehat, tidak sakit,” ujar Imam saat ditemui Jawa Pos di Hotel New Al-Marwah, Makkah, Jumat pagi (24/8).

Imam dan istrinya, Siti Maimunah, baru tiba dari Mina. Koper dan barang-barangnya masih berada di lobi hotel. Imam adalah sosok yang tengah ramai jadi perbincangan. Itu terjadi setelah video dia dibopong seorang jamaah haji asal Syria ketika hendak balik ke maktab sesudah melempar jumrah beredar luas.

 Pada Rabu malam lalu (22/8) itu, ungkap Imam, dirinya bersama rombongan jamaah haji Nganjuk, Jawa Timur, hendak melontar jumrah di Jamarat. Mereka didampingi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Zamzam.

 Imam berangkat dari tendanya di maktab 37, Mina, seusai magrib. Jarak dari maktab ke Jamarat (tempat melempar jumrah) sekitar 3 kilometer. Perjalanan sejauh itu harus ditempuh dengan berjalan kaki.

 Proses melontar jumrah berjalan lancar. Namun, dalam perjalanan kembali ke maktab, Imam mengalami kejadian yang mungkin tak akan pernah dilupakannya sepanjang hidup.

Saat itu Imam dan istrinya berjalan di barisan belakang rombongan KBIH Zamzam. Izam Karim, pimpinan KBIH Zamzam, sibuk memimpin barisan di depan. Imam pun berjalan tertatih menyusuri terowongan Mina. Dia mengaku memang letih ketika itu. ”Tapi masih kuat. Cara berjalan saya memang begitu karena dulu pernah dioperasi,” ujar dia.

 Rupanya, cara berjalan Imam yang tertatih membuat iba tiga jamaah haji Syria. Mereka menyangka Imam kelelahan. Ketiganya lantas menawarkan bantuan untuk membopong Imam. ”Saya menolak. Saya merasa masih sehat dan mampu berjalan menuju maktab,” katanya.

 Namun, perbedaan bahasa membuat tiga jamaah haji Syria itu tak mengerti perkataan Imam. Buktinya, dua orang langsung membopongnya begitu saja. ”Kaki saya diangkat,” ucap Imam.

 Beberapa langkah kemudian, Imam diturunkan. Lalu, seorang jamaah haji Syria membungkuk dan menyusupkan kepalanya di antara dua kaki Imam. Sebelum sadar apa yang terjadi, Imam sudah berada di pundak pria Syria yang bertubuh tinggi besar tersebut. Dua pria lain memegang tangan Imam agar tidak jatuh.

 Saat kejadian itu berlangsung, Siti Maimunah berada di dekat suaminya. Namun, dia tidak tahu harus berbuat apa. ”Saya dirangkul seorang perempuan. Mungkin istri pria Syria itu. Saya diminta berjalan di belakang suami saya yang digendong,” ungkap Siti.

 Imam digendong pria Syria tersebut hingga mendekati ujung terowongan Mina. Setelah melihat ada petugas haji Indonesia, pria Syria itu menurunkan Imam dari gendongannya. Imam lantas dirawat tim medis. Namun, karena kondisinya tidak apa-apa, Imam bisa langsung menuju tendanya di maktab 37, Mina.

 Video saat Imam dipanggul itulah yang kini menjadi viral. Imam mengaku tidak tahu siapa yang merekam dan memfotonya. Yang dia tahu, kejadian tersebut kini jadi pembicaraan.

 Bahkan, keluarga besarnya di Mlandangan, Pace, Nganjuk, ikut mengetahuinya. Imam justru merasa resah. Dia khawatir keluarga besarnya menganggap dirinya sakit atau terluka. ”Tolong sampaikan bahwa kondisi saya baik-baik saja. Saya sehat,” ucapnya berkali-kali.

 Imam dan Siti mengambil hikmah dari peristiwa tersebut. Mereka berterima kasih kepada jamaah haji Syria yang peduli kepada jamaah haji Indonesia. ”Kami anggap mereka malaikat,” ujar Siti.

 Izam Karim yang kemarin mendampingi Imam dan Siti menambahkan, sejak peristiwa itu menjadi viral, dirinya menerima banyak pesan WhatsApp. Semua menanyakan kebenaran video Imam digendong jamaah haji Syria. ”Saya jelaskan bahwa Pak Imam baik-baik saja,” katanya.

Menurut Izam, banyak warga Nganjuk yang mengenal Imam sebagai jamaah haji yang didampingi KBIH Zamzam. Sebab, dalam video itu Imam mengenakan seragam khas KBIH Zamzam, yakni celana biru dan kopiah hitam bermotif biru. ”Sudah 18 tahun seragam kami tidak berubah. Jadi, banyak yang hafal,” jelasnya.

 Menurut Izam, bukan sekali ini saja Imam menjadi pusat perhatian. Saat keberangkatan ke Tanah Suci, nama Imam juga ramai diperbincangkan. Waktu itu pelepasan calon jamaah haji dihadiri Penjabat Bupati Nganjuk Sudjono. Nah, di tengah acara, tiba-tiba Sudjono memanggil nama Imam Hambali. Imam diminta maju. Sudjono ternyata teman masa kecil Imam. ”Dulu teman main, teman ngaji, teman ngarit juga,” ungkap Imam, lantas tertawa. (*/c9/ttg)






BERITA BERIKUTNYA

loading...