Bangko-independent.com-Ketua Umum (Ketum) partai Gerindra, Prabowo Subianto akan menggelar pertemuan dengan Ketum partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu kemudian memicu akan terjadinya koalisi untuk pemilihan presiden (pilpres) 2019.
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum partai Demokrat, Ferdinand Hutahaen tidak memungkiri pertemuan 2 negarawan itu akan membahas kepentingan politik.
Menurutnya, sudah menjadi hal wajar setiap pertemuan turut membahas kepentingan politik. Peta politik nasional dan rencana koalisi disebut akan menjadi agenda utama pertemuan Prabowo dan SBY.
"Yang dibahas tentu terkait dengan peta politik nasional, rencana koalisi. Jadi, kita saling memahami dulu kemana arahnya nanti," ungkap Ferdinand kepada JawaPos.com, Sabtu (16/6).
Sementara itu Ferdinand menyanggah telah terjadi kesepahaman antara Gerindra dan Demokrat terkait peta politik 2019. Dia berpendapat hal tersebut harus dibahas lebih dalam. Kemudian, saat ini seluruh jenis komunikasi 2 partai ini disebut masih tahap awal penjajakan.
"Kalau peta politik belum ada kesepahaman karena apa yang dibicarakan seperti format koalisi seperti apa, dengan siapa lagi (berkoalisi) itu kan tidak bisa dibicarakan hanya selintas-lintas. Semua ini masih tahap penjajakan di awal," terang Ferdinand.
Lebih lanjut, Ferdinand mengatakan bahwa SBY telah mengintruksikan agar seluruh jajaran partai Demokrat untuk terus melakukan komunikasi dengan semua pihak termasuk Gerindra. Sehingga, arah peta politik 2019 semakin jelas dan akan dimatangkan pada tahap akhir.
"Pak SBY memang meminta kami untuk terus berkomunikasi dengan semua pimpinan semua pihak termasuk Gerindra, sehingga ditataran lapis kedua kita sebut ketua-ketua dan Sekjen arahnya akan kemana," pungkasnya.(sat/JPC)
